Jumat, 04 Maret 2016

Basuki Tjahaja Purnama

Ir. Basuki Tjahaja Purnama , M.M (EYD:Basuki Cahaya Purnamanama TionghoaZhōng Wànxué / 鍾萬學[1], lahir di ManggarBelitung Timur29 Juni1966; umur 49 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok(阿學), adalah Gubernur DKI Jakartayang menjabat sejak 19 November2014.
Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta[2]. Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014[3][4].
Purnama merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa dan pemeluk agama Kristen Protestanpertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta pernah dijabat oleh pemeluk agama Kristen KatolikHenk Ngantung(Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965).
Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada2012.[5] Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi BupatiKabupaten Belitung Timur.
Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja PurnamaBupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya(Gerindra). Pada 10 September 2014, Basuki memutuskan keluar dari Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada. Partai Gerindra mendukung RUU Pilkada sedangkan Basuki dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia. Basuki melanjutkan jabatannya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta tanpa dukungan partai (independen)[6]hingga pun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014.
Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodomengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada Pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 Joko Widodoresmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, Basuki menjadi Pelaksana TugasGubernur DKI Jakarta[7b].
Pada tahun 1992 Basuki mengawali kiprahnya di dunia bisnis sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrikGravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.[11] Pada tahun 1995, Basuki memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya.[11] Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.[11] Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologiAmerika dan Jerman.[11] Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).[11]
Pada akhir tahun 2004, seorang investor Korea berhasil diyakinkan untuk membangun Tin Smelter (pengolahan dan pemurnian bijih timah) di KIAK.[11] Investor asing tersebut tertarik dengan konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf internasional di KIAK.[11]

Selasa, 08 Desember 2015

Artikel-Bahaya Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Seperti ungkapan ‘api kecil adalah kawan dan jika menjadi besar adalah lawan’. Ini ungkapan yang sangat pas untuk menggambarkan tentang narkoba.

Dalam dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang berkhasiat untuk penyembuhan. Penggunaan narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter. Bila seseorang menggunakan narkoba tanpa adanya pengawasan dari dokter akan sangat membahayakan si pengguna karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan pengguna narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian. 
Dilihat dari segi penggunaannya, narkoba dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni pengguna narkoba ‘jalanan’ (ilegal) dan penggunaan narkoba legal dalam dunia medis yang disalahgunakan. Dari penggolongan jenisnya, narkoba di bedakan menjadi 3 golongan besar yakninarkotika, psikotropika danzat aditif lainnya. Ketiga jenis narkoba tersbut juga sering disebut dengan napza. 
Data dan fakta menunjukkan persentase tertinggi penguna narkoba adalah anak-anak sekolah dan anak-anak remaja. Sedangkan lokasi tempat mereka ‘menikmati’ barang haram tersebut umumnya di kos-kosan, club-club malam, diskotik dsbnya. Mereka dijadikan sasaran empuk oleh para pengedar untuk mengeruk keuntungan dari penjualan barang haram tersebut. Tidak pada mereka saja, kalau kita menonton berita di tv banyak contoh kasus artis-artis yang terlibat dengan penggunaan narkoba. Bahkan ada yang tertangkap sampai 2 kali dalam kasus yang sama. Ini menunjukkan cengkeraman narkoba yang sangat hebat pada seseorang sehingga sulit untuk melepaskannya.
 Mengingat maraknya peredaran narkoba di Indonesia yang sepertinya hukum di Indonesia tidak membuat mereka (para pengedar atau bandar ) jera, selalu saja ada penyeledupan narkoba ke wilayah Indonesia. Ini menjadi tugas dan kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengawasi dan lebih mewaspadai anak-anak kita di dalam pergaulan. Awasi tingkah laku dan pola hidup anak-anak. Orangtua harus peka terhadap perubahan sikap anak-anak yang memang kalau mereka terlibat penggunaan narkoba akan terlihat dengan sangat jelas. Kita patut dan wajib menjaga dan melindungi mereka dari serangan hal semacam itu. Begitu mereka terjerumus, adalah masalah besar di kemudian hari.

Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Liliriaja

SMA Negeri 1 Liliriaja terletak di kelurahan Appanang – Cangadi ibukota kecamatan Liliriaja, jaraknya kurang lebih lebih 13 KM dari ibukota Kabupaten Soppeng.
Luasnya kira-kira 19.470 meter persegi sebelah Utara perkampungan/perumahan penduduk. Sebelah timur merupakan jalan kampung, sebelah selatan berbatasan dengan Sekolah Dasar (SD TEppo) dan sebelah baratnya merupakanjalan raya (jalan propinsi)
SMA Negeri 1 Liliriaja didirikan pada tanggal 30 Juli 1980 dengan surat keputusan Nomor 0206/O/1980 dengan nama SMA Negeri Cangadi.Dengan perubahan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Namanya berupa menjadi SMU Negeri 1 Liliriaja dan akhirnya bernama SMA Negeri 1 Liliriaja.
Sejak Berdirinya sampai saat ini SMA Negeri 1 Liliriajatelah dipimpin oleh:
1.Drs. Latama, dari tahun 1980 – 1986
2.Drs. H. Muhiddin Mappalewa, dari tahun 1987 – 1997
3.Drs. Muhammad Musa, dari tahun 1998 – 1999
4.Drs. Udil Hamzah, dari tahun 1999 – 2008
5.Drs. Munarwan Kadir , dari tahun 2008 – 2009
6. Drs. H. M. Jidar Barahima, M.M, dari 2009 – 2013
7. Drs. Akhar Bausat, M.Pd dari tahun 2014 ( Pelaksanan harian jabatan kepala sekolah)
8. Drs. Abubakar rauf, M.Si 2014 - sekarang

Artikel Pendidikan – Artikel tentang Pendidikan Indonesia

Pendidikan Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah, pemerintah sudah serius menangani masalah pendidikan Indonesia. Terbukti dari 20% APBN ditujukan untuk kepentingan bidang pendidikan. Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hal tersebut.
Sekarang ini pendidikan di beberapa daerah di Indonesia sudah menjalangkan pendidikan gratis. Hal ini membawa dampak positif khususnya bagi para masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian rendah. Mereka sudah bisa mengecap dunia pendidikan yang dulu bagi setiap orang dianggap mahal dan timbul fenomena dan pradigma bahwa pendidikan hanya milik orang kaya, orang miskin dilarang sekolah.
Pendidikan di Indonesia merupakan sebuah polimik yang tidak akan kunjung habis. Saat ini banyak instansi yang menyindir dan mempertanyakan “Apakah kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah di bidang pendidikanberbanding lurus dengan hasil yang diharapkan?”.
Bagi para pendidik yang memenuhi kualifikasi diberikan penghargaan berupa gaji dua kali gaji pokok ketika mereka telah menyandang gelar guru atau pengajar profesional. Para pengajar, pendidik berbondong-bondong untuk meraih status dan penghargaan tersbut tanpa memikirkan “Apa mereka layak mendaptkan hal tersbut?”.
Tidak sedikit dari beberapa guru yang telah mendapatkan status tersebut melalui prosedur yang telah ditentukan. Akan tetapi masyarakat bayak yang resah melihat kenyataan guru yang telah mendapatkan status sebagai guru professional ternyata tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan bagi perkembangan peserta didik mereka. Sebut saja membuat perangkat pembelajaran mereka tidak ahli bahkan ada yang tidak bisa membuat perangkat pembelajaran sama sekali.
Sistem penilaian atau penentuan kelulusan Ujian Nasional juga merupakan problem yang tidak kalah pentingnya. Mengingat penentuan kelulusan bukan lagi hanya ditentukan oleh Ujian Akhir Nasional akan tetapi juga dipengaruhi hasil belajar para peserta didik di sekolah mereka masing-masing dengan melihat nilai Rapor mereka. Karena guru malu ketika ada siswa mereka tidak lulus maka ditempu segala cara agar anak didik mereka lulus. Kepala Sekolah malu, Kepala Dinas malu, Bupati malu, dan Gubernur malu ketika wilayah yang mereka pimpin banyak siswa mereka yang tidak lulus sehingga merekapun memberikan isyarat agar para siswa tersebut bisa lulus dengan istilah “Main cantik”.
Mau dikemanakan negeri ini?Karena mereka malu, sehingga menempuh segala cara agar mendapat penghargaan yang layak tanpa peduli dosa apa yang telah mereka perbuat. Budaya malu memang sangat perlu dilestarikan akan tetapi malu pada tempat yang tidak seharusnya adalah perbuatan yang sungguh tidak pantas dilakukan oleh para oknum yang bekerja di dunia pendidikan. Sebagai pendidik perbanyaklah Istigfarkarena dosa yang kita perbuat tidaklah sedikit, jangan sampai amal jariyah(Ilmu yang bermanfaat) yang Anda harapkan dari mengjar malah terjadi sebaliknya Dosa Jariyah (Dosa yang turun temurun Anda ajarkan).

Hidup penuh makna Oleh Eko Jalu Santoso

"Hidup bukan hanya untuk diri sendiri", pernahkah Anda mendengar kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.


Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri "inner journey", maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.

1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil lewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Dalam buku saya The Art of Life Revolution, yang diterbitkan oleh Elex Media, salah satu cara untuk "merevolusi" hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.

2. Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.
Bagaimana caranya ?. Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.

3. Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesuksesan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada orang lain.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya mungkin anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah semangat, ide dan solusi itu dengan orang lain. Anda memiliki pemikiran-pemikiran posisitif, maka jangan malas menulisnya dan kirimkan melalui milis untuk orang lain. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.

4. Hadapkan Wajah Hanya Kepada Allah SWT
Hidup ini hanyalah 'pemberian' dari Yang Maha Memberi. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dialah Allah Tuhan yang mengatur kehidupan kita ini. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya.
Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa. Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku "The Art of Life Revolution" yang diterbitkan Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Sumber: Hidup Penuh Makna Oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku The Art of Life Revolution , Founder Motivasi Nurani Indonesia